­

Kala frasa kehidupanmu terukir dari klausa bahagia, seakan terbentang jalan untuk selalu menari bebas di atasnya, berhentilah. Tiada sadar penat diri karenanya. Kejut hampa menuju nuansa penuh lena, hanya akan meleburmu dalam balutan khayal semu tak kasat mata.

Jum'at, 28 Agustus 2009

Hari ini adalah kali kedua aku berdiri di tengah hiruk pikuk kota Surabaya. Setelah berhari-hari menunggu angka '+6231' muncul di layar handphone-ku. Dan benar saja, suara dari seberang sana, masih sama seperti ketika memintaku datang ke Surabaya untuk pertama kalinya.
"Ditunggu kedatangannya besok setelah jam 11.00 pagi".
Tanpa menjelaskan untuk apa, dan akupun tak sempat bertanya saking senangnya melihat angka +6231, dan hari ini aku berangkat dengan harapan akan kembali membawa kabar gembira.
"Hari ini, mas Heri bisa tinggal sementara di kantor Semolowaru. Karena besok sudah mulai kerja", ujar pak Brian, yang satu minggu yang lalu berjumpa dalam sesi wawancara.
Belum sempat hilang rasa senang sekaligus bingung dariku, beliau menambahkan.


"Dan untuk tugas pertama, ummm....barangkali besok mas Heri bisa menggantikan saya untuk mengisi seminar di Indigo"
Seminar? Besok?
Ini adalah kabar baik sekaligus (agak) buruk bagiku. Berarti saya diterima bekerja di tempat ini, dengan masa percobaan 3 bulan. Dan...kabar buruknya, aku hanya membawa pakaian yang melekat di badan serta tas yang... OK, di dalamnya hanya ada satu buah pena, selembar uang ribuan yang sudah kusut, dan...yang ini mungkin aku tak sengaja membawanya, atau mungkin tersangkut. Yah, memang isinya tak seberapa penting, tapi setidaknya tas ini matching dengan setelan kemeja lengan panjang, celana hitam dan sepatu baruku.


Namun bagian yang paling membuatku tersentuh dan trenyuh adalah...
Saat aku harus meminta memohon memaksa ibu' untuk datang ke Surabaya. Karena aku juga harus menghemat energi di bulan Ramadhan ini, dan akan sangat merepotkanku (T_T egois) bila harus pulang untuk mengambil pakaian dan perlengkapan yang lain.
Langit Surabaya telah memerah. Menciptakan suasana dramatis di tengah kesibukan terminal Purabaya. Aku yang sedari tadi terpaku di teras masjid, menunggu saat berbuka puasa. Dan masih saja rasa khawatir ini menyesak di benakku. Setengah jam lebih aku coba menghubungi ibu', namun selalu gagal. Aku tak dapat membayangkan bagaimana ibu' harus membawa tas besar dan tentu saja berat. Dan....Rafif. Oh...adikku, dia ikut ke Surabaya bersama beliau. Apakah dia rewel di dalam bis? Bagaimana nanti ibu' menggendongnya dengan beban tas seberat itu?
Ibu'.... maafkan aku, aku....
Allahu akbar...allahu akbar.
Seorang lelaki setengah baya mengejutkanku.
"Buko rumiyin mas,, ampun nglamun terus."
"Oh...nggih, matur nuwun, Pak".
Setelah menunaikan sholat Maghrib, pikiranku menjadi lebih segar. Belum sempat aku menghabiskan nasi 'berkah Ramadhan' ini, aku menerima SMS dari mbak Titin. Putri satu-satunya pak Samin, yang merupakan 'keluarga baru'-ku. Barangkali aku tidak akan mengenal mereka sekeluarga kalau tidak karena kedatanganku ke sini. Di rumah mereka lah aku menumpang tidur sejak hari pertama di Surabaya dulu.
...Mas, sampeyan dmn? ibu' ada d rmhku. ksni skrang ya....
Alhamdulillah......ibu' sudah sampai. Tak tahan rasanya ingin segera berjumpa beliau. Untuk mengucapkan terimakasihku yang tak terhingga. Untuk memohon ma'af atas ke-egoisan-ku yang membuat ibu' repot. Untuk bercerita pada beliau bahwa aku rindu tumis kangkungnya. Meski baru sehari tidak berjumpa dengan ibu', namun nasi 'berkah Ramadhan' dengan sayur seadanya dan telor dadar sebagai lauknya ini membuatku rindu pada masakan ibu' yang... Maknyuss. Aku segera menghabiskan makananku, dan menyusul ibu' ke rumah pak Samin. Aku ingin segera berjumpa beliau, mengucap syukur, memeluk Rafif... Love u Mom, Love u All.......

4 comments:

  1. sangun mengatakan...:

    cerita yang menarik mas,
    selamat ya...'n salam buat semua
    thanks..keep posting

  1. Jauhar Arty Asriani mengatakan...:

    Wahh gk sengaja nyangkut di blog ini,, postingannya keren bgt! Tp syang kok keputus ya.. mentok mpe thn 2012. Ayo dilniutin her..
    #lifeisacycle..

  1. Jauhar Arty Asriani mengatakan...:

    Wahh gk sengaja nyangkut di blog ini,, postingannya keren bgt! Tp syang kok keputus ya.. mentok mpe thn 2012. Ayo dilniutin her..
    #lifeisacycle..

  1. just_heri mengatakan...:

    Makasih cicik, wes tak update kuwi lho. Hehe :D